Kamis, 13 Oktober 2011

Jenis & Karakteristik Media


JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA
A.                Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Jenis media dalam pembelajaran adalah :
1.      Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2.      Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
3.      Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
4.      Lingkungan sebagai media pembelajaran
Selain itu, Jerold Kemp dan Diane K. Dayton (dalam Pribadi,2004:1.5) mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut:
1.      Media cetak
2.      Media yang dipamerkan (displayed media)
3.      Overhead Transparency
4.      Rekaman suara
5.      Slide suara dan film strip
6.      Presentasi multi gambar
7.      Video dan film
8.      Pembelajaran berbasis komputer (computer based learning)

B.                 Karakteristik Beberapa Jenis Media Pembelajaran
Usaha pengklasifikasian diatas mengungkapkan karakteristik ciri-ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan “The question of what media attributes are necessary for a given learning situation becomes the basis for media selection.” Jadi klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Berdasarkan uraian sebelumnya, ternyata bahwa karakteristik media, klasifikasi media, dan pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs, Gagne, Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan pengelompokan atau membuat taksonomi mengenai media pembelajaran. Dari sekian pengelompokan tersebut, secara garis besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas:
1.                  Media grafis
Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbul-simbul verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
2.                  Media audio
Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
3.                  Media proyeksi diam
Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
4.                  Media permainan dan simulasi
Ciri atau karakteristik dari media ini adalah: melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwe, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.

DASAR-DASAR PEMILIHAN MEDIA PENDIDIKAN

Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.
·         Sebab-sebab seseorang memilih media antara lain:
a.       Bermaksud mendemondtrasikanya seperti halnya pada kuliah tentang media
b.      Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi
c.       Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit
d.      Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa


·         Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran antara lain
a.       Tujuan instruksional yang ingin dicapai
b.      Karakteristik siswa atau sasaran.
c.       Jenis rancangan belajar yang diinginkan apakah bersifat audio saja, atau visual saja, atau kedua-duanya, atau mungkin media yang bersifat diam atau gerak, dan sebagainya.
d.      Keadaan latar atau lingkungan.
e.       Kondisi setempat.
f.       Luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
g.      Objektivitas, pemilihan media tidak didasarkan karena kedudukan pribadi atau sekedar hiburan sehingga menghiraukan kegunaan dan relevansinya dengan bahan dan karakteristik peserta didik.
h.      Progam pengajaran, artinya pemilihan media harus disesuaikan dengan progam pengajaran karena tidak semua media dapat digunakan untuk semua progam pengajaran.
i.        Situasi dan kondisi, pemilihan media harus disesuaikan dengan situasi belajar mengajar, metode mengajar, materi pelajaran, serta lingkungan sekolah dan kelas.
j.        Kualitas teknik, yaitu kesiapan operasional media sebelum digunakan .
k.      Keefekifan dan efesiensi penggunaan, artinya penggunaan media bukan semata-mata karena melaksanakan salah satu komponen-komponen tetapi apakah media itu betul-betul berguna untuk memudahkan penguasaan peserta didik.
·         Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media yakni sebagai berikut:
a.       Dasar teknologis, yaitu penggunaan alat peraga didasarkan pada kemajuan dunia teknologi dewasa ini. Jepang robot, Amerika Notebook,dll.
b.      Dasar Psikologis, bahwa manusia mempunyai tiga kemampuan yakni:
1.      Kognitif (pengetahuan intelektual)
2.      Afektif (nilai,sikap,perasaan)
3.      Psikomotor (keterampilan kerja dengan koordinasi)
c.       Dasar didaktis, penggunaan media hendaknya selaras dengan azas-azas didaktis, yakni:
1.      peragaan,
2.      minat,
3.      motivasi,
4.      kerja sendiri,
5.      kerja kelompok,
6.      lingkungan,
7.      individual,
8.      apersepsi,
9.      korelasi,
10.  ulangan.

Jumat, 07 Oktober 2011

Pengaruh Teknologi Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan

  Definisi teknologi pendidikan/pembelajaran yang direvisi dan dikeluarkan pada tahun 1994 menjelaskan bahwa “Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.

Teknologi Pendidikan merupakan suatu ekspresi dari scientific movement atau gerakan ilmiah yang telah dirintis oleh Aristoteles dan bergerak terus melalui Wundt, Pavlov, Thorndike, Skinner, yang telah berkembang pesat hingga masa kini.

 Sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan dapat mengukur keberhasilan pelajaran dengan ketercapaian tujuan yang ditetapkan. Bila tujuan itu tidak dapat tercapai maka ada kekurangan dalam proses mengajar-belajar itu. Secara empiris dapat dicari melalui percobaan, cara manakah yang paling serasi untuk mencapai hasil yang ditentukan, hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan teknologi pendidikan. Lembaga tersebut dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji-cobakan hipotesis-hipotesis tentang cara yang paling efektif guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

   Peranan teknologi pendidikan sangat besar yang tidak hanya dipraktikkan di lingkungan pendidikan dasar dan menengah saja, tapi dewasa ini sudah merambah ke dalam pelatihan militer, pendidikan orang dewasa, dan pendidikan tinggi, termasuk juga dikembangkan pada pelatihan karyawan di sektor swasta. Sebagai konsekuensinya, dalam lingkungan saat ini terdapat peningkatan konsentrasi pada isu-isu yang berhubungan dengan perubahan organisasi, perbaikan kinerja, dan analisa manfaat biaya.

   Teknologi pendidikan sangat berpengaruh positif bagi terciptanya situasi pendidikan kondusif yang efektif dan efisien. Sedikitnya hal ini dapat berpengaruh pada beberapa lini, baik berpengaruh pada peningkatan profesi guru dalam sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan; peningkatan pemahaman peserta didik; hingga berpengaruh pada keberhasilan lembaga pendidikan dan pelatihan. Termasuk yang paling utama adalah bahwa teknologi pendidikan berpengaruh dalam pengenalan awal teknologi kepada peserta didik.

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu manfaat dari Teknologi Pendidikan adalah untuk menetapkan pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, menerapkan metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, dan dapat juga dilakukan tanpa alat-alat tersebut. Dan melihat tujuan ini, maka Teknologi Pendidikan sangat berpengaruh dalam sebuah lembaga Pendidikan dan Pelatihan, terutama dalam melakukan uji-coba hipotesis penggunaan metode pembelajaran yang paling efektif yang dapat diterapkan.

Di antara pengaruh Teknologi Pendidikan dalam lembaga pendidikan adalah:

1.      Teknologi pendidikan berpengaruh pada peningkatan profesi guru dalam sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan.

2.      Teknologi pendidikan berpengaruh pada peningkatan pemahaman peserta didik.

3.      Teknologi pendidikan berpengaruh pada keberhasilan lembaga pendidikan dan pelatihan.

4.      Teknologi pendidikan berpengaruh dalam pengenalan awal teknologi kepada peserta didik.


download powerpointnya DISINI